Di era modern sekarang ilmu pengetahuan sudah banyak memberikan informasi, khususnya tentang racun. Apalagi kita cari di internet, di situ banyak sekali mengenai racun dari yang biasa saja sampai kepada yang mematikan. Racun dalam ilmu pengetahuan, sumbernya sangat banyak baik dari lingkungan kita sekitar sampai udara yang kita hisap itu adalah racun juga. Para peneliti juga terus mengadakan penelitian mereka tentang racun karena masih dianggap masalah yang kompleks.
Dalam beberapa teks lontar usada, maupun lontar kepengiwan, memang ada membahas racun Bali, yang disebut dengan cetik. Dalam lontar usada disebutkan ada beberapa bahan cetik yang berasal di dunia tumbuh-tumbuhan, bahkan hewan yang diramu secara khusus. Dalam lontar ini menjelaskan cetik secara umum bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Cetik yang digunakan khusus untuk menyakiti orang adalah berupa bahan atau ramuan racun tradisional yang bersifat mematikan. Cetik biasanya dibuat dengan metode tersendiri, dalam Lontar Buda Kecapi, cetik dibuat pada hari yang baik atau dewasa, karena ini sangat mempengaruhi alam saat itu. Cetik Bali biasanya dibuat dengan tangan-tangan terampil dengan motode tersendiri, tergantung jenis cetik yang akan dibuat. Biasanya yang membuat adalah orang yang sudah terampil dan pengalaman, tidak mungkin orang biasa membuat seperti itu, karena proses pembuatannya cukup rumit, apalagi bahannya cukup susah.
Dalam lontar kepengiwan, cetik ini tidak bekerja sendiri. Tanpa kekuatan magis, ia hanya berfungsi sebagai racun biasa saja. Dalam lontar ini pun dijelaskan, beberapa aksara yang digunakan menambah kekuatan dari kemagisan cetik. Biasanya bagi yang membuat ditambah jnananya, mereka sering melakukan puasa untuk mengasah sejauh mana cetik ini akan berfungsi. Ada beberapa macam cara yang digunakan untuk menghidupkan cetik, apakah dengan menulisnya langsung yang disebut dengan ngerajah, ada juga dengan ucap-ucap dengan menggunakan beberapa kalimat akasara, sehingga apa yang kita buat menjadi hidup. Inipun hari perlu ritual khusus, supaya racun yang dibuat bisa bekerja bahkan biar tidak bisa dideteksi oleh orang lain. Setelah itu barulah disimpan di tempat yang dirahasiakan. Pada hari tertentu cetik ini digunakan untuk kepentingannya. Biasanya dari perilaku seseorang, kebanyakan untuk menjatuhkan orang-orang yang mereka tidak suka. Cetik yang paling berbahaya adalah cetik gringsing, croncong polo, karena sifatnya mematikan dalam hitungan jam tanpa memperhatikan siapa orangnya.
Dalam lontar kepengiwan pun disebutkan bagaimana cara cetik ini bisa langsung mengenai orang sasaran, cara yang kasar adalah menaruh di makanan atau minuman. Itu bagi orang yang tidak ngeh dengan keadaan sekitarnya. Yang sedang, menggunakan tehnik udara. Secara tidak sadar udara yang ada masuk ke dalam pori-pori kita. Dari pori-pori itu akan masuk ke dalam melalui saluran yang ada di dalam tubuh seperti aliran darah.
Cetik ada beberapa jenis seperti cetik croncongpolo, cetik gringsing, cetik cadang galeng. Ketiga cetik ini cukup berbahaya, karena menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Misalnya cetik croncong polo langsung ke otak, cetik gringsing pada organ hati dan jantung dan cetik cadang galeng membuat pinsan. Kalau secara halus dengan menggunakan jnananya saja, cetik itu langsung bisa masuk. T
Dalam lontar usada pun dijelaskan, semua racun itu berbahaya, tetapi ada obatnya sepanjang cepat diketahui. Kalau terlambat, maka proses penyembuhannya akan lebih lama. Tidak semua orang bisa kena cetik, tergantung dari karma orang tersebut. Karena setiap manusia mempunyai pelindung masing-masing. Kalau karmanya bagus sehebat apapun orang tersebut mencelakai tidak akan bisa. Kita boleh mengatakan kita hebat, tetapi pada akhirnya Beliau yang menentukan, apa pantas kita melakukannya. Orang bisa dikenai, ada bebrapa faktor yakni : diri kita sendiri, lingkungan dan cara bergaul. Srada bakti kita kepada Sang Pencipta harus ditingkatkan karena Beliaulah yang menentukan segalanya. (repro taksu edisi 216)
0 komentar:
Posting Komentar