Jumat, 28 September 2012



Alam dunia ada beberapa macam yakni:
Satu. Alam Maya (mayapada). Banyak orang tidak percaya bahwa alam ini “maya / khayal”. Bagaimana tidak “khayal”. Alam ini ada karena “khayalan manusia sendiri”. Yang tadinya tidak ada (kosong) lalu menjadi ada. Nantinya akan kiamat, tidak ada lagi dunia ini. Kan khayal?. Sebagai perumpamaan, saat bercita-cita ingin jadi bupati kemudian jadi. Kan jadi bupatinya karena hasil khayalan?. Seorang perempuan merayu-rayu mesra yang membuat lelaki berbinar-binar hatinya, padahal ingin “ngorot” kekayaannya. Kan khayal itu?. Yang banyak terjadi saat ini anak lelakinya yang tidak pernah pulang kampung, malah pindah agama istrinya. Apa ini?. Apa Leluhur disana tidak akan menangis?.
Dua. Alam yang perlu dibuatkan penjagaan lokasinya dengan “penyengker, ngelinggihan Betara Penunggun Karang, dll. Yg dapat diumpamakan sebagai “tembok pembatas”, agar tidak terganggu. Agar kiriman “bebainan” orang jahat tidak bisa masuk ke rumah calon korbannya. Karena saat ini banyak sekali orang jahat mengirim santet, leak, dll ke tetangganya.  
Tiga. Alam manusia dan wong samar. Tuhan mencipta berbagai jenis mahkluk hidup. Baik yang tampak maupun tidak. Satu sama lain diharapkan saling sinergi dan meningkatkan kegunaan dan keuntungan masing-masing. Manusia makan binatang. Binatang makan rumput. Rumput tumbuh karena ada kotoran manusia / binatang itu. Bahkan sinergi dengan Wong Samar. Wong Samar yang tidak tampak bisa mengusir manusia jahat yang mau mengganggu kita. Sebaliknya kita bisa membantu Wong Samar, dengan sesajen / banten, menjaga alam yang dihuninya dari penjarahan manusia lainnya, dll.
Empat. Alam Rwa Benida. Yaitu alam dimana baik-buruk jadi satu. Jadi yang baik itu bisa saja juga buruk. Apa obat yang baik itu juga buruk?. Iya. Gunanya baik (menyehatkan badan), tapi rasanya buruk (pahit). Sebaliknya miras itu enak merangsang syaraf, tapi sekaligus merusak otak. Pembunuhan itu buruk, tapi barangkali ada baiknya kalau yang dibunuh (hukuman mati) itu teroris. Apakah kaya itu baik / buruk?. Baik, jika bisa melaksanakan ajaran Arta Dharma. Buruk, jika kemaruk, loba. Segala perbuatan harus ditimbang baik buruknya. Rwa bineda itu hanya ada di dunia ini. Di Sorga yang ada hanya kebaikan. Sebaliknya di neraka yg ada hanya keburukan.
Lima. Alam Satwam (kebaikan), Rajas (keserakahan) dan Tamas (kebodohan). Alam Satwam alam sorga, dimana hanya ada kebaikan, kesucian, kasih sayang, dll. Masing-masing penghuninya hanya berbuat dharma. Mereka siap tedun ke mayapada untuk menuntun, menolong dan memberkahi umatnya. Yang memuja dan memuliakan betara yang menjadi sungsungannya masing-masing. Alam Rajas alam kenikmatan untuk panca indria dan alam untuk berkembang biak. Alam ini ada di bumi. Agar manusia lahir ke bumi menjadi senang, maka diciptakan pasangan bagi mahkluk-mahlukl itu agar berkasih-kasihan, beranak cucu, dan melaksanakan ajaran dharma. Diciptakanlah wanita cantik, sexy, baik budinya, sopan santun bahasanya, merdu suaranya, manis senyumnya, merangsang gerakan badannya, dll. Yang membuat panca indra sang lelaki terpuaskan, atau sebaliknya. Bahkan semua itu – adalah untuk memancing agar si lelaki / wanitanya mau kawin dan  berkembang biak. Alam Tamas, alam dimana manusia ingin tercapai maksud tujuannya dengan instant. Sehingga manusia melakukan tin dkan yang melanggar ajaran dharma seperti  Madon (selingkuh / berzinah), Mabok (minum miras), Madat (makan narkoba), Maling dan Main (judi).
Enam. Alam sementara. Alam ini dan kenikmatannya paling hanya bisa dinikmati selama 20 tahun saja. Selebihnya adalah penderitaan. Lahir menangis (begitu juga sang Ibu saat melahirkan), belajar jalan jatuh lalu menangis, sekolah distrap Pak Guru – menangis, punya pacar putus – menangis, setelah nikah, tak cukup uang – menangis, sakit anak / istri – menangis, ditinggal mati oleh pasangan – menangis. Sebelum matipun – menangis. Setelah dikubur juga – nangis. Di alam kubur.  Di Bali disebut; Suka-Duka-Lara-Pati. Cuma yang enak hanya 25% “sukanya”. Yang lainnya menangis. Jika kita bisa hidup sampai 80 th, maka hanya 20 tahun saja diperkirakan hidup enak.

Sedangkan Alam Rohani yaitu alam;
Satu. Alam mistik (tak tampak oleh mata – tapi tampak oleh bathin). Alam yang ada pada pikiran dan jiwa manusia yang suci. Yang hanya bisa dilihatnya dengan “mata bathin”. Dalam semedi / doa / yoga / penyerahan diri yg tulus ihklas kepada Betara sungsungan. Betara yang akan menuntun menuju ke linggih beliau yakni sorga. Betara Siwa dalam mencari “kesucian / kedharman”. Betara Jro Gde Dalam Ped dalam mencari “kesaktian / pengobatan”. Betara Durga dalam mencari “kesaktian” Dll. Dan dari alam mistik itu bisa digali informasi saat ini maupun yang akan datang tentang berbagai hal. Informasi yang terpendam di alam lain / di bawah sadar seseorang. Makanya banyak masyarakat Bali yang mendatangi “Jero Dasaran” yang nyungsung Betara Jro Gde Dalem Ped, Betari Giri Putri, Betara Sakti, dll. Yang akan menjelaskan segala sesuatu berkenaan “musibah / kebrebehan, dll dari penangkilnya”. Dan ritual / upacara apa  yang harus dilaksanakan, untuk menangulanginya agar selamat.
Dua. Alam suci yang terbuka lebar (tapi hanya bisa dimasuki oleh mereka yang berlaku dharma). Alam yang maha luas / tanpa batas, penuh aura kesucian, harum dan hening. Yang dihuni oleh para Pitara dan Dewa-dewa. Dimana yang ada hanya kedharman dan ngayah (melayani) penuh pengabdian dan tulus ihklas. Alam yang memberikan rasa lega / bebas  kepada hati / perasaan yang terdalam. Kenikmatan rohani yang tiada tara. Bahkan yang membuat seseorang pernah ke sana tidak ingin kembali ke dunia ini.
Tiga. Alam putih (sorga), yaitu alam indah, terang, sejuk dengan angin semilir penuh keindahan. Satu sama lain saling menyapa dengan sopan santun dan penuh hormat. Saling menghargai dan saling menolong. Dimana setiap mahluknya hanya membicarakan kebaikan.
Empat. Alam hitam (neraka), yaitu alam yang panas, gelap, pengap, busuk, menyesakkan nafas, bising, mengerikan, dll. Penghuninya tidak pakai baju, jahat, saling bunuh (tapi tidak bisa mati), saling perkosa, saling makan, dll. Penuh jeritan histeris kesakitan. Suara tangisan mereka ini sering terdengar oleh anak cucu di dunia, menimbulkan “rasa ngeri / penderitaan” berkepanjangan bagi anak cucunya.
Lima. Alam pengetahuan. Alam yang membuka pemikiran yang ada di otak penghuninya. Dimana otak penghuninya tidak mau diam terus mencari pemikiran / alternatif baru, solusi bagi setiap masalah / keadaan yang dihadapinya, kemudian disimpannya kembali di otaknya / di bawah sadarnya. Dan sering akan dibawa nemitis ke dunia ini. Yang membuatnya lahir dengan bakat-bakat hebat.
Enam. Alam kekal. Yaitu suatu alam yang nun jauh di atas sana yang tidak terbayangkan. Tuhan menciptakan berbagai jenis alam  untuk memenuhi berbagai keinginan ciptaannya. Untuk membahagiakan manusia. Karena Maha Pengasihnya itu. Tinggal dikejar cita-cita konsekuen. Kenikmatan dunia, kewisesan, sakti, uang, pangkat, suami, istri, terkenal, selebritis, dll. Terus meningkatkan diri dalam segala hal, khususnya yang menunjang keberhasilan cita-cita. Tuhan akan memberkahi.
Jika ingin mencari kedharman, sejak awal anda harus menjauhi hal-hal dan orang-orang adharma. Harus fokus kepada kebaikan, jujur, sabar, tenang, sopan, penolong, ngayah / melayani, medana punia, menjauhi wanita, judi, mabok, dll. Selalu sembahyang, berdoa, semedi, yoga, mendengarkan dharma wacana, baca Wedha, dll.
Dengan mengetahui perbedaan kedua alam itu, lebih gampang untuk mencari alam yang sesuai dengan keinginan. Bahkan jika mati dalam mengejar cita-cita itu, Tuhan akan memberikan anda sorga yang anda cita-citakan. repro taksu edisi 225

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!
[google5b9daa06de110b1c.html]