Alam dunia ada beberapa macam yakni:
Satu. Alam Maya (mayapada). Banyak orang tidak
percaya bahwa alam ini “maya / khayal”. Bagaimana tidak “khayal”. Alam ini ada karena
“khayalan manusia sendiri”. Yang tadinya tidak ada (kosong) lalu menjadi ada. Nantinya
akan kiamat, tidak
ada lagi dunia ini. Kan khayal?. Sebagai perumpamaan, saat
bercita-cita ingin jadi bupati kemudian jadi. Kan jadi bupatinya karena
hasil khayalan?. Seorang perempuan merayu-rayu
mesra yang membuat lelaki berbinar-binar
hatinya, padahal ingin
“ngorot” kekayaannya. Kan khayal itu?. Yang banyak terjadi saat ini anak lelakinya yang tidak pernah
pulang kampung, malah pindah
agama istrinya. Apa ini?. Apa Leluhur disana tidak akan menangis?.
Dua. Alam yang perlu dibuatkan
penjagaan lokasinya dengan
“penyengker, ngelinggihan Betara
Penunggun Karang, dll. Yg dapat diumpamakan sebagai “tembok pembatas”, agar tidak
terganggu. Agar
kiriman “bebainan” orang jahat
tidak bisa masuk ke rumah calon korbannya. Karena saat ini banyak sekali orang jahat mengirim
santet, leak, dll ke tetangganya.
Tiga. Alam manusia dan wong samar.
Tuhan mencipta berbagai jenis mahkluk hidup. Baik yang tampak maupun
tidak. Satu sama lain
diharapkan saling sinergi dan meningkatkan kegunaan dan keuntungan masing-masing. Manusia makan
binatang. Binatang makan rumput. Rumput tumbuh karena ada kotoran manusia / binatang
itu. Bahkan sinergi dengan Wong Samar.
Wong Samar yang tidak tampak
bisa mengusir manusia jahat yang mau mengganggu kita. Sebaliknya kita bisa membantu Wong Samar, dengan sesajen / banten,
menjaga alam yang dihuninya dari
penjarahan manusia lainnya, dll.
Empat. Alam Rwa Benida. Yaitu alam dimana
baik-buruk jadi satu. Jadi yang baik itu bisa
saja juga buruk.
Apa obat yang baik itu juga
buruk?. Iya. Gunanya baik (menyehatkan badan), tapi rasanya buruk (pahit).
Sebaliknya miras itu enak merangsang syaraf, tapi sekaligus merusak otak. Pembunuhan itu buruk, tapi barangkali
ada baiknya kalau yang dibunuh (hukuman
mati) itu teroris. Apakah kaya itu baik / buruk?. Baik, jika bisa
melaksanakan ajaran Arta Dharma. Buruk, jika kemaruk, loba. Segala perbuatan
harus ditimbang baik buruknya. Rwa bineda itu hanya
ada di dunia ini. Di Sorga
yang ada hanya
kebaikan. Sebaliknya di neraka yg ada
hanya keburukan.
Lima. Alam Satwam (kebaikan), Rajas (keserakahan) dan Tamas (kebodohan). Alam Satwam alam sorga, dimana hanya ada
kebaikan, kesucian, kasih sayang, dll. Masing-masing penghuninya hanya berbuat dharma. Mereka siap tedun ke mayapada untuk menuntun, menolong dan
memberkahi umatnya. Yang memuja dan
memuliakan betara yang menjadi
sungsungannya masing-masing. Alam
Rajas alam kenikmatan untuk panca indria dan alam untuk berkembang biak. Alam ini ada di bumi. Agar manusia
lahir ke bumi menjadi senang, maka diciptakan
pasangan bagi mahkluk-mahlukl itu
agar berkasih-kasihan,
beranak cucu, dan
melaksanakan ajaran dharma. Diciptakanlah wanita cantik, sexy, baik budinya,
sopan santun bahasanya, merdu suaranya, manis senyumnya, merangsang gerakan
badannya, dll. Yang membuat panca
indra sang lelaki terpuaskan, atau sebaliknya. Bahkan semua itu – adalah untuk memancing agar si
lelaki / wanitanya mau kawin dan berkembang
biak. Alam Tamas, alam dimana manusia
ingin tercapai maksud tujuannya dengan instant. Sehingga manusia melakukan tin dkan yang
melanggar ajaran dharma seperti Madon (selingkuh / berzinah), Mabok (minum
miras), Madat (makan narkoba), Maling dan Main (judi).
Enam. Alam sementara. Alam ini dan
kenikmatannya paling hanya bisa dinikmati selama 20 tahun saja. Selebihnya
adalah penderitaan. Lahir menangis (begitu juga sang Ibu saat melahirkan),
belajar jalan jatuh lalu menangis,
sekolah distrap Pak Guru – menangis, punya pacar putus – menangis, setelah nikah, tak cukup uang – menangis, sakit
anak / istri – menangis,
ditinggal mati oleh pasangan – menangis. Sebelum matipun – menangis. Setelah dikubur juga – nangis. Di alam kubur. Di Bali disebut; Suka-Duka-Lara-Pati. Cuma yang enak hanya
25% “sukanya”. Yang lainnya menangis. Jika
kita bisa hidup sampai 80 th, maka hanya 20 tahun saja diperkirakan hidup enak.
Sedangkan Alam
Rohani yaitu alam;
Satu. Alam mistik (tak tampak oleh
mata – tapi tampak oleh bathin). Alam yang ada pada pikiran dan jiwa manusia yang suci. Yang hanya bisa
dilihatnya dengan “mata bathin”.
Dalam semedi / doa / yoga / penyerahan diri yg tulus ihklas kepada Betara
sungsungan. Betara yang akan menuntun
menuju ke linggih beliau yakni sorga. Betara
Siwa dalam mencari “kesucian / kedharman”. Betara Jro Gde Dalam Ped dalam
mencari “kesaktian / pengobatan”. Betara Durga dalam mencari “kesaktian” Dll.
Dan dari alam mistik itu bisa digali informasi saat ini maupun yang akan datang tentang
berbagai hal. Informasi yang terpendam di alam lain / di
bawah sadar seseorang. Makanya banyak masyarakat Bali yang mendatangi “Jero Dasaran” yang nyungsung
Betara Jro Gde Dalem Ped, Betari Giri Putri, Betara Sakti, dll. Yang akan
menjelaskan segala sesuatu berkenaan “musibah / kebrebehan, dll dari penangkilnya”. Dan ritual / upacara apa yang harus dilaksanakan, untuk menangulanginya agar selamat.
Dua. Alam suci yang terbuka lebar
(tapi hanya bisa dimasuki oleh mereka yang berlaku dharma). Alam yang maha luas /
tanpa batas, penuh aura
kesucian, harum dan hening.
Yang dihuni oleh para Pitara dan
Dewa-dewa. Dimana yang ada hanya
kedharman dan ngayah (melayani) penuh pengabdian dan tulus ihklas. Alam yang memberikan
rasa lega / bebas kepada hati / perasaan
yang terdalam.
Kenikmatan rohani yang tiada tara.
Bahkan yang membuat
seseorang pernah ke sana tidak ingin kembali ke dunia ini.
Tiga. Alam putih (sorga), yaitu
alam indah, terang, sejuk dengan angin semilir
penuh keindahan. Satu sama lain
saling menyapa dengan sopan
santun dan penuh hormat. Saling menghargai dan saling menolong. Dimana setiap
mahluknya hanya membicarakan kebaikan.
Empat. Alam hitam (neraka), yaitu
alam yang panas, gelap,
pengap, busuk, menyesakkan nafas,
bising, mengerikan,
dll. Penghuninya tidak
pakai baju, jahat, saling bunuh (tapi
tidak bisa mati), saling perkosa, saling makan, dll. Penuh jeritan histeris kesakitan. Suara tangisan mereka ini sering terdengar oleh
anak cucu di dunia, menimbulkan
“rasa ngeri / penderitaan” berkepanjangan bagi anak cucunya.
Lima. Alam pengetahuan. Alam yang membuka
pemikiran yang ada di otak
penghuninya. Dimana otak penghuninya tidak mau diam terus mencari pemikiran
/ alternatif baru, solusi bagi
setiap masalah / keadaan yang dihadapinya, kemudian
disimpannya kembali di otaknya / di bawah sadarnya. Dan sering akan dibawa nemitis ke dunia ini. Yang membuatnya
lahir dengan bakat-bakat hebat.
Enam. Alam kekal. Yaitu suatu
alam yang nun jauh di atas sana yang tidak
terbayangkan. Tuhan menciptakan berbagai jenis alam untuk memenuhi berbagai keinginan ciptaannya. Untuk
membahagiakan manusia. Karena Maha Pengasihnya itu. Tinggal dikejar cita-cita konsekuen. Kenikmatan
dunia, kewisesan, sakti, uang, pangkat, suami, istri, terkenal, selebritis,
dll. Terus
meningkatkan diri dalam segala hal, khususnya yang menunjang
keberhasilan cita-cita. Tuhan
akan memberkahi.
Jika ingin
mencari kedharman, sejak awal anda
harus menjauhi hal-hal dan orang-orang adharma. Harus fokus
kepada kebaikan, jujur, sabar, tenang, sopan, penolong, ngayah / melayani,
medana punia, menjauhi wanita, judi, mabok, dll. Selalu sembahyang, berdoa,
semedi, yoga, mendengarkan dharma wacana, baca Wedha, dll.
Dengan mengetahui
perbedaan kedua alam itu, lebih gampang untuk
mencari alam yang sesuai dengan keinginan. Bahkan jika
mati dalam mengejar cita-cita itu, Tuhan akan
memberikan anda sorga yang anda cita-citakan. repro taksu edisi 225
0 komentar:
Posting Komentar