Rebonding Dilarang ?
Nggak Layaou…!!!
Kecantikan Manusia itu sebenarnya adalah anugerah Tuhan yang patut kita syukuri. Pada umumnya kecantikan seseorang ada 2 yaitu kecantikan dari dalam dan kecantikan dari luar (inner & outer beauty). Kecantikan dari luar berupa fisik. Dimana secara fisik itu harus kita jaga dan kita rawat sehingga kecantikan itu benar-benar terlihat. Cara kita menjaga dan merawat tidak harus dengan mengeluarkan banyak uang tetapi kecantikan itu bisa kita rawat dengan mengatur pola hidup yang sehat, berolahraga yang teratur dan mengatur waktu tidur agar tubuh terlihat lebih segar.
Saat ini banyak kita jumpai tentang adanya perawatan tubuh secara berlebihan dan kerap memboroskan uang seperti rebonding rambut, suntik silicon, pemutih kulit secara instant, operasi plastik dan sebagainya. Padahal semua itu tidak terlalu penting bagi kehidupan kita karena kita juga memiliki kecantikan dari dalam. Jadi percuma saja memiliki kecantikan hanya dari luar dan tidak memiliki dari dalam seperti hati yang tulus, ramah, sopan dan santun, bisa bergaul dan berkomunikasi dengan siapa saja. Jadi pada intinya di dalam kehidupan yang paling diutamakan adalah kecantikan Inner Beauty. Seperti kecantikan yang disimbulkan oleh Dewi Saraswati.
Pandangan saya tentang larangan atau pelarangan (pengharaman) rebonding atau sejenisnya, pada intinya dari sudut pandang agama Hindu tidak ada larangan, sepanjang hal yang dilakukan tidak terlalu berlebihan artinya mempercantik diri dengan diimbangi mempercantik tabiat/ prilaku. Jangan sampai menyebabkan mabuk karena kecantikan yang disebut Surupa dalam Sapta timira.
Beberapa wacana yang timbul semacam larangan, menurut Agama Hindu bukan merupakan wahyu dari Tuhan tetapi lebih ditekankan kepada perkembangan jaman atau arus globalisasi yang hanya menjadi keinginan manusia. Maka tujuan hidup manusia pada era globalisasi seperti sekarang ini hidup mencari ketenangan berubah ,menjadi hidup mencari kesenangan. Lebih banyak akan menimbulkan ekses negatif bagi mereka yang mempersolek dirinya secara berlebihan (nyeleneh) yang dapat menimbulkan / merangsang niat berahi lawan jenis.
Seperti apa yang saya sampaikan tadi ajaran agama Hindu tidak ada pelarangan secara mengkhusus tetapi lebih menekankan pada penampilan yang menampakkan nilai etika sopan santun dan norma adat istiadat dan tidak menyalahgunakan dari kecantikan yang dimiliki, biarkan kecantikan/ kemolekan diri yang alami atas karunia Tuhan itulah yang paling utama, bukan karena modifikasi yang berlebihan.
Tidak ada.
Nggak Layaou…!!!
Kecantikan Manusia itu sebenarnya adalah anugerah Tuhan yang patut kita syukuri. Pada umumnya kecantikan seseorang ada 2 yaitu kecantikan dari dalam dan kecantikan dari luar (inner & outer beauty). Kecantikan dari luar berupa fisik. Dimana secara fisik itu harus kita jaga dan kita rawat sehingga kecantikan itu benar-benar terlihat. Cara kita menjaga dan merawat tidak harus dengan mengeluarkan banyak uang tetapi kecantikan itu bisa kita rawat dengan mengatur pola hidup yang sehat, berolahraga yang teratur dan mengatur waktu tidur agar tubuh terlihat lebih segar.
Saat ini banyak kita jumpai tentang adanya perawatan tubuh secara berlebihan dan kerap memboroskan uang seperti rebonding rambut, suntik silicon, pemutih kulit secara instant, operasi plastik dan sebagainya. Padahal semua itu tidak terlalu penting bagi kehidupan kita karena kita juga memiliki kecantikan dari dalam. Jadi percuma saja memiliki kecantikan hanya dari luar dan tidak memiliki dari dalam seperti hati yang tulus, ramah, sopan dan santun, bisa bergaul dan berkomunikasi dengan siapa saja. Jadi pada intinya di dalam kehidupan yang paling diutamakan adalah kecantikan Inner Beauty. Seperti kecantikan yang disimbulkan oleh Dewi Saraswati.
Pandangan saya tentang larangan atau pelarangan (pengharaman) rebonding atau sejenisnya, pada intinya dari sudut pandang agama Hindu tidak ada larangan, sepanjang hal yang dilakukan tidak terlalu berlebihan artinya mempercantik diri dengan diimbangi mempercantik tabiat/ prilaku. Jangan sampai menyebabkan mabuk karena kecantikan yang disebut Surupa dalam Sapta timira.
Beberapa wacana yang timbul semacam larangan, menurut Agama Hindu bukan merupakan wahyu dari Tuhan tetapi lebih ditekankan kepada perkembangan jaman atau arus globalisasi yang hanya menjadi keinginan manusia. Maka tujuan hidup manusia pada era globalisasi seperti sekarang ini hidup mencari ketenangan berubah ,menjadi hidup mencari kesenangan. Lebih banyak akan menimbulkan ekses negatif bagi mereka yang mempersolek dirinya secara berlebihan (nyeleneh) yang dapat menimbulkan / merangsang niat berahi lawan jenis.
Seperti apa yang saya sampaikan tadi ajaran agama Hindu tidak ada pelarangan secara mengkhusus tetapi lebih menekankan pada penampilan yang menampakkan nilai etika sopan santun dan norma adat istiadat dan tidak menyalahgunakan dari kecantikan yang dimiliki, biarkan kecantikan/ kemolekan diri yang alami atas karunia Tuhan itulah yang paling utama, bukan karena modifikasi yang berlebihan.
Tidak ada.
0 komentar:
Posting Komentar